Sabtu, 21 September 2013

MUQODDIMAH...


-->
Di era globalisasi, pasar bebas dan abad millennium ini tantangan anak manusia akan semakin keras. Arus pergerakannya akan menembus sekat-sekat wilayah, bahkan negara. Disinilah tuntutan lahirnya generasi mendatang yang memiliki imunitas tinggi dan siap bersaing dengan siapapun tanpa menggadaikan aqidah mereka.
Sekedar cerdas tidaklah cukup jika kita ingin mempersiapkan anak-anak kita sebagai generasi penerus untuk menghadapi tantangan pada zamannya nanti. Pembekalan keilmuan yang mumpuni kemudian dibingkai dengan hati yang dipenuhi dengan keimanan kepada Allah SWT, dan memiliki karakter islami yang kuat, yang akan berhasil mengemban amanah besar, menggengam dunia pada tangannya dan menghasilkan maha karya agung dalam peradabannya.
Tak ada yang bisa kita lakukan dengan kecerdasan kita kalau jiwa yang menjadi tempat berkembangnya amat rapuh. Bukan cemerlangnya otak yang menjadikan orang-orang besar memberikan warna dalam sejarah. Akan tetapi, mereka memiliki karakter yang kuat. Begitu kuatnya karakter mereka sebagai pribadi sehingga mereka sigap menentukan sikap, tidak gamang, tidak ragu-ragu, dan tidak pula gemetar saat mejatuhkan sikap.
Anak-anak yang sangat berpengaruh pada teman-temannya, kerap kali bukan ditentukan oleh kecerdasan intelektualnya, melainkan oleh seberapa kuat karakter membentuk dirinya. Tak peduli karakter itu baik atau buruk. Kalau karakter yang menonjol sangat baik, maka anak-anak di sekelilingnya akan cenderung terbawa. Yang semula buruk, berkurang keburukannya dan berangsur-angsur menjadi baik. Sementara yang sudah baik, akan berjalan seiring dan berlomba untuk semakin baik.
Untuk melahirkan itu semua dibutuhkan sebuah rahim (wadah) yang baik. Sebagaimana seorang anak kelak akan menurunkan tabiat dan kebiasaan orang tua, khususnya ibu yang mengandung mereka. Selama mereka berada dalam kandungan ibunya yang merupakan wadah mereka tumbuh dan berkembang selama sembilan bulan sepuluh hari, maka apa yang dilakukan oleh si ibu akan terekam oleh sang anak. Sehingga wadah tersebut akan membentuknya ketika lahir.Begitu pula di usia sekolah mereka, dibutuhkan sebuah wadah (lembaga pendidikan), yang dapat mereka gali ilmunya dalam bingkai hati yang dipenuhi dengan rasa keimanan kepada Allah SWT dan pembentukan karakter islaminya (positif) yang kuat. Sehingga wadah yang dibutuhkan bukan hanya lembaga pendidikan yang dapat mencetak anak didik yang cerdas, tetapi juga berakhlaqul karimah dan berkarakter islami yang kuat.

-->
Lahirnya SDIT Ar-risaalah dalam rangka mencetak generasi mendatang menjadi anak-anak yang sholeh. Dengan pola sistem pendidikan terpadu, mengintegrasikan kurikulum DIKNAS dan kurikulum islam, yang mengedepankan aspek sikap dan moral tanpa menafikan kemampuan akademik.
Dengan tenaga-tenaga pendidik yang professional, berdedikasi tinggi dan enerjik, Insya Allah menjawab kebutuhan orang tua akan lembaga pendidikan. Oleh karena itu segera daftarkan putra-putri anda untuk belajar di SDIT Ar-risaalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar